Cemasku mulai datang dan mondar mandir di ulu hati..
Berjalan Ke kanan ke kiri tak karuan
Cemasku terkoyak dan melonjak seperti air yang tumpah dari gelas kaca
Cairan cemas itu berwarna bening dan seperti lendir
Aku jijik melihatnya..
Terlebih dari jijik, cairan itu juga mengalir mengintari pusaran hatiku menjerat dan melilit pembuluh darah.
membuatnya menjadi berontak dan berdetak tak karuan
tiap dentuman detak itu terasa sakit dan menyiksa
seperti balon udara yang pecah meletup keras di udara
Jika mampu, ingin kumuntahkan saja cairan cemas tak berguna itu ke tempat sampah
Sungguh tidak aman bagiku untuk tinggal dalam kecemasan.
Lendir cemas ini mengintariku sampai pagi menjelang
Minggu, 10 Mei 2009
Lendir Cemas
Posted by Ardi Primasari on 17.06
0 komentar:
Posting Komentar