Selasa, 03 Februari 2009

biarkan semua tamumu masuk dalam rumah

hatiku bagaikan sebuah rumah
aku menyebutnya demikian karena hatiku memiliki ruang-ruang
seperti rumahku yang memiliki ruang untuk menyimpan sesuatu, begitulah kira2

kadang-kadang ada tamu yang datang mengetok pintu rumahku
dia adalah sukacita yang membawakan bunga anggrek ungu
atau kebanggaan datang membawakan piala emas
mungkin juga kemenangan datang membawa poci-poci cantik dari cina
sesekali kebahagiaan datang dengan membawa wewangian hutan pinus yang segar
dan seringkali tawa mampir ke rumahku membawa sebatang coklat

namun,
kadang-kadang dukacita datang dan memecahkan vas bunga rumahku
kecewa datang dan mematahkan pialaku
putus asa mampir dan menghancurkan lemari
atau kekalahan muncul dengan membanting pintu dan membakar gorden
dan seringkali tangis mampir ke rumahku membawa sebelah pisau yang tajam

biarkan semua tamu2 itu masuk
relakan kehadiran dan kepergian mereka
persilahkan mereka masuk dan ada di rumahmu

supaya mampu merawat rumah, kita harus mempersilahkan Sang penjaga Hati
Tuhan yang akan mengendalikan sukacitamu supaya tidak berlebihan dan menjadi sombong
Tuhan yang akan memungut gelas-gelas pecah yang berceceran supaya tidak menghancurkan hati

0 komentar:

 
Powered by Blogger